VESPO
vespa politechnic state of semarang
KOMUNITAS VESPA DALAM SOLIDARITAS ORGANISASI Studi
Pada VESPO – Vespa Politechnic State of Semarang club
Komunitas ini berawal
dari keunikan sebuah scooter yang bermerk Vespa. Motor ini memiliki body
membulat menyerupai binatang penyengat yaitu lebah. Seperti lebah, yang selalu solidaritas,
bekerja sama, rasa solidaritaspun juga tumbuh dari pencinta atau pengendara
Vespa. Betapa tidak setiap melewati jalan dengan mengendarai motor Vespa kita
akan merasakan pengalaman yang sangat unik.
Komunitas Vespa adalah
kebersamaan antara satu sama lain yang tercipta karena kecintaan terhadap motor
scooter Vespa. Sekelompok orang-orang hidup bersama sedemikian rupa sehingga
merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup
yang utama. Artinya, ada social relationship yang kuat di antara mereka, pada
satu geografis tertentu. Solidaritas adalah mempunyai atau memperlihatkan perasaan
bersatu, senasib, sehina, semalu dan sebagainya Solidaritas juga bisa diartikan
sebagai tingkat kekompakan dan rasa memiliki, serta pandangan positif para
anggota kelompok terhadap kelompok mereka sendiri.
Dan VESPO sendiri
berdiri dari latar belakang yang sama, mereka
adalah sekumpulan mahasiswa yang mempunyai rasa kecintaan sebagai penggemar
motor classic ini. Kecintaaan mereka pada Vespa, membuahkan hasil. Dari perkumpulan
beberapa orang mahasiswa yang mempunyai Vespa, mereka mempunyai pemikiran visi dan misi yang sama
untuk membentuk suatu organisasi. Dari buah pemikiran tersebut, terciptalah
organisasi independent komunitas
penggemar vespa di di politehnik negeri semarang. Perkumpulan ini bertujuan untuk memberi
kegiatan positif kepada mahasiswa, yaitu dengan berkumpul melalui VESPO maka
mereka juga belajar mengenal bagaimana berorganisasi. Dan itu juga penting
untuk masa depan. Mereka belajar bagaimana memanajemen VESPO sebagai organisasi
yang positif dan memberi manfaat ilmu berorganisasi yang tidak diajarkan di
kampus. Mereka dapat belajar dari bagaimana cara memanajemen kegiatan VESPO
kedepan, pembentukan struktur organisasi, bagaimana mengatasi kendala dalam
suatu organisasi.
touring at Tawang mangu, Karang Anyar, Solo |
kegiatan VESPO pun tidak hanya berkumpul / nongkrong in Vespa di pinggir jalan
bersama anggota lain, tetapi dari VESPO mereka mempunyai cara tersendiri, mereka mengambil kegiatan positif dari
komunitas ini disamping kuliah sebagai tujuan utama mereka. Seperti “ Mengamen
bareng” sebagai iuran kas organisasi, atau mengamen bareng untuk tujuan bakti
sosial amal terhadap suatu bencana alam. Acara touring pun sebagai kegiatan
wajib anak Vespa juga tidak terlewatkan bagi anak-anak VESPO. Mereka melakukan
kegiatan touring bertujuan unutk refreshing dari penatnya jadwal kuliah yang
cukup padat untuk setingkat politeknik negeri semarang. Dari mulainya aktivitas
perkuliahan yang dimulai dari jam 7, kadang mereka harus pulang sore bahkan
malam hari dari jadwal perkuliahan mereka. VESPO sendiri terdiri dari anak-anak
politehnik dari beberaoa jurusan di POLINES. Ada yang berasal dari juruan
Administrasi Niaga, Akuntansi, Mesin, Sipil, Dan Elektronika. Mereka para
penggemar scooter mampu bersatu padu dalam visi untuk membentuk suatu komunitas
/ organisasi, sangat membanggakan. Politeknik yang katanya anak-anaknya
disiplin dan dituntut siap kerja setelah lulus, dan tidak mempunyai waktu yang
cukup banyak untuk bermain karena tugas mereka juga yang menumpuk setiap
harinya, mampu membentuk suatu komunitas vespa polines. Cukup kreatif, dan
tidak kalah dengan perguruan tinggi lainnya, yang mempunyai komunitas juga. Anggota
dari VESPO sendiri sampai saat ini mencapai 40 orang, mereka terdiri anak
politek sendiri, anak dari universitas lain yang ingin bergabung, pelajar SMA, pekerja, karyawan, mekanik,
bahkan seorang tukang tambalpun ikut bergabung. VESPO adalah organisasi vespa yang bersifat
terbuka dan selalu menerima orang yang menggunakan vespa untuk bergabung, dan
sebagai wadah sosialisasi vespa serta pembelajaran organisasi. Mereka tidak
hanya terikat orang-orang si politak tetapi juga membuka sosialisasi kepada
masyarakat sekitar untuk bergabung bersama VESPO. “orang yang tidak punya
vespapun boleh bergabung, asalkan berjiwa vespa, yang penting itu jiwanya,
bukan vespanya, akan tetapi lebih baik naik VESPA” sambil tersenyum lebar, ujar
ketua VESPO, yang sering dipanggil kecel alias harris ramadhan (mahasiswa tingkat
3 jurusan Administrasi Niaga, Bisnis Internasional)
Finance Manager- Leader of VESPO-vice leader |
maksud dari perkataannya ialah, orang yang mempunyai jiwa vespa, atau jiwa
corsa (jiwa persaudaraan sama rasa, senasib) boleh bergabung, sehingga intinya dapat
menjalin persaudaraan yang erat terhadap penggemar vespa. VESPO sendiri mempunyai
visi dan misi, yaitu bagaimana mengangkat Vespa yang dipandang sebelah mata
oleh sebagian masyarakat menjadi dibanggakan dan di istimewakan. Mereka
mempunyai pemikiran seperti itu, agar jenis kendaraan Vespa jangan dipandang
rendah. Dari yang muda vespa jadi istimewa, itu lah slogan dari VESPO.
Mereka mulai mensosialisasikan vespa agar baik dipandang masyarakat dengan
memamerkan kendaraan mereka tiap malam Kamis di depan POM BENSIN kampus POLINES
Tembalang, Semarang. Mereka memajang kendaraan vespa, agar masyarakat juga tau
kalau vespa juga ada yang classic dan cantik bentuknya. Selain itu, anak VESPO
juga melakukan konvoy ke daerah pusat kota Semarang, untuk menunjukkan kepada
masyarakat, tidak hanya orang tua saja yang memakai vespa akan tetapi anak
mudapun jaman sekarang juga mau memakai vespa.
“VESPO, satu-satunya Politeknik Negeri di Indonesia, yang mempunyai komunitas
Vespa. “
Di dalam organisasi terjadi pertukaran pesan begitu juga dengan organisasi komunitas Vespa, pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang dinamakan pola komunikasi. Dalam hal ini organisasi komunitas vespa menjadi subjek penelitian. Pola komunikasi adalah alur berjalannya suatu komunikasi yang memiliki fungsi untuk dijalankan dan terjadi karena perilaku anggotanya. Pola komunikasi di bagi menjadi pola komunikasi antar personal, komunikasi kelompok kecil, komunikasi publik, komunikasi massa.
Pola komunikasi yang digunakan organisasi VESPO yaitu pola komunikasi antar personal. pola yang sering digunakan oleh anggota VESPO adalah pola komunikasi diadik, yaitu pendekatan personal masing-masing anggotanya. Dan salah satu upaya VESPO untuk mengatasi konflik yang ada dalam organisasi maupun anggotanya diantaranya mengadakan kegiatan bakti sosial dan selalu mengajak semua anggota yang jarang berkumpul untuk menjalinan kembali persaudaraan sehingga keduanya menjadi seimbang. Selain itu dengan cara ini VESPO tidak hanya menjadi ajang individu anggota untuk berkumpul dan bersenang-senang.
mantab agan!!!
ReplyDeletethankz udh i share dan di publikasikan,.,
salam damai dadri vespo!!!